Sabtu, 03 Juli 2010

Sudah Lama



:Kamu










Hai, sudah lama sepertinya kita tidak bertemu. Kalau bertemu saja aku pasti malu-malu.
Aku mau ngaku, dulu…
iya waktu kamu masih dengan muka sayu, dan terasa beku dengan keadaan sekitarmu…
Diam-diam aku mengamatimu…

Iya kamu
Kamu yang tau aku makan permen karet
Yang tidak mengunyah tapi menelannya
Jangan tertawa…
Yah kamu sudah tertawa…waktu itu
Itukan karna kamu tiba-tiba menyapaku.. : (

Kamu, kamu yang beku itu
Mau menyapaku?
Dunia serasa menjadi milikku kamu tau…? : )


Tiba-tiba aku kangen
Menulis untuk kamu
Walau aku tau tulisanku tidak indah bagimu
Aku tetap menulis buat kamu

Sini baca satu persatu
:
“aku hanya merasa, tanpa tau bagaimana dan kapan mengagumimu, aku hanya merasa bahagia ketika kebahagiaan menjadi milikmu, walau kamu tidak memberinya untukku, tapi aku bahagia melihat kamu seperti itu”

kamu
yang sepertinya sekarang masih begitu
Hei, iya kamu, kamu masih pura-pura tidak lihat aku…
Dan kamu tau sekarang aku juga masih begitu
Aku masih mengamatimu
Walau tidak selalu
Ahh aku jadi malu




Salam
Bibir senyum
Kutitipkan disini
:)

Senin, 28 Juni 2010

Cinta Sendiri...




Iyaa....

Saya sedang jatuh cinta. Sama seperti dia. Jatuh cinta seorang diri. Kesepian tapi bahagia. Dua perasaan yang begitu kontras seperti espresso dan susu yang disatukan dalam cappuccino.
Kadang-kadang saya ingin mengusir perasaan ini secara permanen. Berharap bisa melakukannya dalam beberapa langkah seperti menghapus file dari komputer. Tapi rupanya tidak mudah. Hati dan logika saya selalu mengatakan lebih baik saya didera perasaan yang menyiksa ini daripada saya harus kehilangan kebersamaan dengan dia......

Apa enaknya jatuh cinta sendiri..?


Entahlah....


Apa saya bahagia..?


Iyaaa....Sangattttt....


Seandainya perasaan saya bertepuk sebelah tangan...???


Saya sedih. Jujur saya sedih...


Saya pasti akan patah hati...


Dan patah hati seorang diri juga tentunya.....

Sabtu, 26 Juni 2010

Hei mr.

Sudah lama saya tidak seperti ini.



Sudah saya tutup. Saya tahan. Untuk tidak seperti itu.


Dan malam ini…


Kali ini saya biarkan saya rindu sama kamu, hingga akhirnya saya seperti itu…



 Kembali membaca email-email lalu…


bukanlah hal yang berlebihan kok jika hrs menangis karena seseorang dimana perasaan kita telah tertambat disana
[kamu]


hei mr.pliss
Come back to me

Jumat, 25 Juni 2010

Pupus




Sederet huruf-huruf mencuat satu persatu. Sebenarnya semua berasal dari seberantak rasa. Barangkali.. barangkali, mungkin, mungkin saja,  jika saja, tapi,….




Aku bukan pujangga, yang dapat bermetafora indah.


Kau buat remuk sluruh hatiku…


 
Itu saja yang bisa kusampaikan…



Entahlah


I love u but I don’t know what to do

ya seperti itu...

Selasa, 08 Juni 2010

Saat Hujan Sore Ini


Memasukkan notebook ke dalam tas. Derai demi derai, selalu mencoba saling mendahului. Hujan sore ini, membuat berbagai rasa, ada yang marah, bahagia, sedih, tenang, ada yang perduli ada yang sama sekali tidak perduli. Pandanganku masih terbuang menembus kaca pada jalanan yang basah, etalase toko yang hampir penuh mereka yang berteduh, tukang parkir yang tidak memperdulikan hujan mengarahkan mobil-mobil yang hendak keluar. Demi beberapa rupiah. Masih, masih ada yang tidak perduli dengan hujan. Disana seorang yang tak bermantel dan tak berpayung keluar dari toko, menyebrang jalan. Yah, kearah ku. Kearah caffe tempatku duduk dibalik kaca, yang masih termenung dengan choco caramel late hangat. Tidak sedikitpun dia berlari kecil menghindari hujan. Tidak perduli hujan, tidak takut basah, atau sebaliknya dia ingin menikmati derai demi derai sore ini? Aku masih dengan pertanyaan-pertanyaanku tentang dia, mereka dan hujan. Agak lama kemudian…

Permen Karet

Kali pertama saya menulis disini, Setelah kemarin saya makan permen karet lagi, beberapa jam saya merasakan manisnya, setelah itu pasti rasanya akan hilang. Manis itu memang tidak selamanya, karena Tuhan menciptakan suka&duka, pahit&manis. Semuanya sudah satu paket. Manis ada masanya, pahit juga ada masanya. Tapi yang terpenting adalah bagaimana cara kita menerima keadaan itu, mau suka mau duka, mau manis atau pahit.

Tidak perlu menuntut yang sempurna karna memang tidak ada yang sempurna didunia ini.

Saya tidak akan menbanding-bandingkan permen karet dengan permen lainnya dan kenapa saya memilih permen karet, dan tidak memilih permen lain. Just wanna it ketika saya merasakan sensasi tersendiri, saya bisa rilex. Saya percaya bahwa setiap sesuatu itu berbeda memiliki keunikan masing-masing, setiap permen membungkus rasanya masing-masing. Tidak ada yang sempurna, permen karet punya keistimewaan, dan kekurangan, sama seperti permen lain.

Nothings perfect as well as no one’s perfect

suka permen karet?
saya suka sekali

 

Blog Template by YummyLolly.com - RSS icons by ComingUpForAir